Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Rindu Bertanya

  Oleh : Ikhsan Jamaludin Mentari di pagi hari Menyinari alam semesta ini Rindu ku kepadanya tak bisa ku pungkiri Jarak menjadi penghalang Waktu menjadi penghambat untuk diriku yang ingin selalu memandangmu disetiap saat Hati ini berkata, apakah dia rindu juga ? Tak ada yang bisa meyakinkan hati ini Kecuali dia datang untuk bertemu dan bertepi. Jakarta,07 November 2019

Hilangnya emansipasi Wanita

Gambar
Oleh : Ikhsan jamaludin   Tak ada sama sekali emansipasi Dia mengobral dirinya tak perduli harga diri Melupakan perjuangan tokoh wanita terpuji Yaitu raden ajeng ibu kartini Wanita dulu di injak oleh congkak nya lelaki Dan di perjuangkan oleh ibu kartini Akhir nya harga diri wanita bangkit kembali Dan sekarang justru wanita yang menjatuhkan harga diri Tanpa mengenal belas kasih Di obral layak ia seperti bahan dagangan Di pertontonkan layak ia seperti pameran Sungguh sangat kasihan Dia memperlakukan diri nya layaknya seperti hewan Sunggu tangis jerit di alam kubur bapak nya Yang Ia tarik kedalam neraka Karena dosa yang ia perbuat, sungguh amatlah besar Yaitu ia tebar aurat nya dengan amat lebar Jakarta, 30 Oktober 2020

Memandang Rendah Anak Jalanan

Oleh : Ikhsan Jamaludin Ketika diri ini merasa dunia tak memihak  Karena semua apapun itu merasa terelak  Tak bisa untuk di gapai dengan satu pihak  Dengan seorang yang tak punya kuasa untuk berkehendak. Aku bukanlah anak bangsawan !!! Yang hidup nya seperti dunia khayalan. Tak bisa ku pungkiri kenyataan Tapi, sungguh diri ini punya seribu angan.  Tolong lihatlah diri ini !!!! Yang berusaha kerja keras sejak dini.  Walaupun hidup di lingkungan tak memadai. Tapi, aku bukan TEMPAT SAMPAH yang mudah kau kotori. Karena aku punya harga diri.  Aku hanya sebatas rakyat jelata Orang tua ku mencari nafkah dengan cara melata  Kesana kemari selalu sujud pada sang maha kuasa Berharap doa terkabul dengan sangat mudah Aku rakyat jelata yang tak pernah kau hormati Walaupun aku tau aku tak layak berharap semua ini Tapi setidak nya jangan buat aku berkecil hati Dengan kau pandang rendah aku sebagai orang ternodai  Ingat dunia berputar Kau sedang diatas tapi tak me...

Rakyat bertanya

Oleh : ikhsan jamaludin 17 agustus 1945  Hari semua air mata berlinang  Kemerdekaan yang ditunggu sudah datang Dan kini dihari ini semua itu terkenang  mungkin saja dihari ini rakyat masih bertanya  Apakah negeri kita sudah merdeka ?  Dari penjajah yang menjajah tanpa ada rasa iba  Karena kini rakyat masih menderita  Kini para elite politik memimpin hanya untuk kepentingan partai Janji yang mereka tebarkan tak pernah terurai  Karena mereka berpolitik bukan untuk kepentingan negri  Tapi hanyalah kepentingan pribadi Wahai sang pemimpin negeri  Dengarkan isi hati  Rakyat kecil yang sedang menangisi  Hidup miris di negeri ini Wahai sang pemimpin negeri  Kami berharap kau segera perbaiki  Kehidupan negeri yang damai dihati Untuk indonesia yang kucintai  Jakarta 17 agustus 2020

Kekosongan Hati

Oleh : ikhsan jamaludin  Senyam berteman dengan sepi  Hati merasakan kekosongan diri  Tak ada yang ingin mengisi  Untuk memampiri dan bertepi  Kebahagian tak terlihat  Jiwa hidup seperti mayat  Untuk siapa hati ini dibuat  Kalo pada akhirnya hidup seperti di sayat sayat Jakarta, 08 november 2019     

Halu Cinta Kian Nyata

Oleh : ikhsan jamaludin Halu ialah sebuah kata khayalan Yang tak pernah ada kenyataan Hati dibuat bimbang tak beraturan Hingga menunggu sebuah kepastian Cinta yang selama ini ku tunggu kini ia telah datang Yang dahulu hanyalah khayalan kini menjadi kenyataan  Jakarta,  27 maret 2020

Jalan Hidup

 Oleh : ikhsan jamaludin Dunia sangat kejam Hingar bingar penuh kegelapan yang amat kelam  Hingga diriku tak bisa menyangkal dengan amat dalam Tapi apa yang kurasa saat ini belum seberapa Dibanding dia yang sudah tua renta jalan penuh dengan setapa  Hingga diriku menjadikan dunia terasa hampa  Inilah jalan hidup yang penuh lika liku Walaupun badan suka menjadi kaku Yang terkena masalah seperti hujan paku  Ikuti arus, pandangan lurus Walaupun dirimu tak terurus Buatlah takdir mu menjadi mulus Hingga dunia berkata kau lah yang paling bagus  Jakarta, 20 september 2020

Wanita

Oleh : ikhsan jamaludin  Aku tak melihat wanita di tepi - tepian jalan  Di sudut - sudut perkampungan  Di tengah kemacetan metropolitan  Sampai himpitan rumah di pedesaan  Wanita bukanlah barang pingitan  Yang hidup sebatas dapur dan halaman  Wanita juga bukan barang murahan  Yang disesaki kamar penuh desahan Wanita bukan hiasan yang dipajang dirumah seperti lukisan  Wanita pun bukan hanyalah kemayu  Yang hanya bersolek dan bergincu  Lihat dari bilik sejarah  Lahir sosok wanita  Yang binar matanya tajam menatap dunia  Sebagai wanita parasnya indah  ia bersolek dan bergincu  Tapi tak hanya kemayu  Hati dan akal budinya luas tak berpintu  ia menggenggam dunia dengan sebelah tangannya  Sambil menjingjing kaum hawa yang saat itu terinjak - injak congkaknya kaum adam  Inilah wanita  Sebab  Wanita adalah perjuangan Persembahan dan pelayanan  Bukan sebatas seremonial dalam pernika...

Suara Santri Baru

 " Suara santri baru" Oleh : ikhsan jamaludin Pak buk, Aku tak apa  Hanya di malam tiba Setelah lelah bercengkrama Kupandangi langit langit menyeka air mata Pak buk,  Aku tak apa Hanya di pagi tiba Setelah ku sembunyikan lara Mandi sarapanku tak berselera Pak buk, Aku tak apa Hanya di siang tiba Setelah peluh bercampur tawa Es teh manis bungkus ku hambar terasa Pak buk,  Aku tak apa Hanya di sore tiba Setelah sajadah ku bawa Rindu tangis ku dalam sujud tak bersuara....   Jakarta, 07 oktober 2019

Pembangkit Semangat

Oleh : ikhsan jamaludin Semula tubuh ku ini tak ada daya  Impianku hampa terasa Karena semua hilang begitu saja Tak ada semangat untuk bergairah Aku berpikir, untuk apa aku melanjutkan hidup ini Karena titik demi titik impian tak bisa kuraih. Bodoh sekali diriku ini, hingga berpikir yang tak pantas Kulupakan perjuangan ibu ku hingga maut ingin merampas Kulupakan perjuangan ayah yang bertaruh nyawa diluar sana,  hingga terbakarnya kulit karena matahari yang amat panas. Aku berjanji ! Nyawa ku gadaikan,  demi impianku yang ku banggakan  Akan ku buat bangga kedua orangtua ku, yang selama ini jasa nya kulupakan. Bangkitlah jiwa Tataplah dunia  Hingga maut menjemput  Tak usah risau akan keras nya dunia Karena diri ini mempunyai dua malaikat yang membuat diri ini tak pernah patah semangat.  Karena mereka jiwa yang tertidur pulas ini terbangun  Karena meraka jiwa yang usang ini menjadi anggun Mereka adalah pembangkit semangat  Ketika hidup seperti m...

Cinta Suci Ayah

*Cinta suci ayah* Oleh : ikhsan jamaludin  Serpian batu kecil dijalanan kau injak tanpa ada rasa sakit Kau nikmati hal itu layaknya kau menjadi penikmat. Tanggung jawab menimpa dirimu yang amat berat Beban ekonomi keluarga kau pikul dengan tenaga yang amat kuat  Ayah, tubuhmu tak kenal lelah  Untuk nafkahi keluargamu tercinta Air keringatmu menjadi saksi  Bahwa cintamu tak pernah ingkar janji Jakarta, 27 maret 2020